my litle story

Cinta pertama dan terakhir


Sebuah keluarga Stewart, seorang ayah bernama Collin Stewart menikah dengan pasangannya yang bernama Kirsten Schweinfert dan mempunyai 2 orang anak perempuan dan seorang anak laki laki. Anak pertamanya bernama Kerry Jean Stewart yang berumur 24th dan adik pertamanya bernama Shinta Cean Stewart yang berumur 20th dan, adik keduanya bernama Jasson Stewart yang masih berumur 19th.
Mereka tinggal di kota Zaragoza, Spanyol. Pada suatu kejadian yang sempat membuat keluarga Stewart syok yaitu kecelakaan yang mengenaskan. Yaitu seorang ayah bernama Collin Stewart tertimpa kecelakaan pesawat selama 2 tahun silam.
Kerry seorang kakak yang berjiwa besar pada keluaraga dan kekasihnya meninggal karena ia bunuh diri sebab ia stress memikirkan kekasihnya yang tega menidurinya selama setahun silam setelah ayahnya meninggal. Keluarga Stewart saat ini hanya ada 3 orang dalam keluarganya, yaitu seorang mama bernama Kirsten Schweinfert Stewart dan dua orang anaknya. Yang tertua yang bernama Shinta memulai kisahnya sebagi seorang Mahasiswi baru di universitas Zaragosa, Spanyol.
Ia selingkuh tiga orang sekaligus. Tapi Shinta sebenarnya memiliki hati yang sangat baik. Dia selingkuh karena dia berniat balas dendam pada mantan cowoknya. Karena cowoknya telah menduakannya selama 3 tahun.
Shinta sakit hati akan perilaku kekasihnya itu sambil ia merenungkan perilaku kekasihnya Shinta juga teringat akan peristiwa kakaknya yang telah setahun meninggal.
Malam hari itu Shinta sedang merokok di kamarnya. Sambil menghisap putung rokok yang terakhir, Shinta mendengar suara ketukan pintu tanda ajakan makan malam yang telah menunggunya. Shinta cepat cepat mematikan rokoknya dan bergegas keluar dari kamarnya untuk makan malam bersama ibu dan adiknya. Saat memulai makan malam tiba tiba Shinta teringat akan perlakuan kekasihnya padanya ia pun juga teringat akan pesan bisikan dari kakaknya saat ajal kakaknya menjemput.
Kerry berkata “ Jangan mudah percaya dengan rayuan maut seorang lelaki, sebelum aku pergi dari dunia ini jagalah baik baik ibu dan Jason karena tugasku sebagai seorang kakak telah melayang diambang lautan. Didiklah Jason untuk menjadi seorang lelaki yang bijaksana. Aku menyayangimu sebagai adikku dan sampaikanlah pemintaan maafku pada ibu dan jug pada Jason. Selamat tinggal adikku.’’’’’’’’’’’’’’’’``
Shinta berniat mencegah kakanya untuk terjun ke jurang sambil mengungkapkan kata terakhir dari lubuk hatinya ``Aku benci lelaki dan aku benci disakiti`` ia terjun pada jurang maut yang telah menantinya namun Shinta terlambat dan nyawa Kerry pun melayang.
Oleh karena itu hati shinta tersentuh dan berniat membalaskan dendamnya pada orang lain. Untuk menunjukkan pada dunia bahwa seorang wanita hendaknya dicintai dan disayangi dengan sepenuh hati serta menjaga keistimewaan keperawanannya. Shinta ingin sekalu bertemu dengan kakaknya. Mama membunarkan mata Shinta yang sedang melamun termenung.
Tiba tiba Shinta kaget dan ia sadar lalu Shinta melanjutkan makan malamnya. Jasson merasa bahwa kakaknya sedang memikirkan masalah yang masih membekas di hati kelurga Stewart. Jasson tak mau kakknya tertimpa resiko yang membahayakan hidupnya.
Keluarga Stewart penuh pengorbanan. Jasson berniat ingin membahagiakan kakaknya, namun Shinta berperilaku aneh dan layaknya tak berpendirian dan mudah goyah hatinya. Jasson berupaya agar kakaknya bahagia dan terhapus rasa dendam dari hatinya.
Entah Jasson terpaksa maun rela, Jasson tak ingin menyakiti hati seorang wanita namun ia memilih menyukai lelaki. Entah Jasson tak sadar atau sengaja ia menjadi seorang gay. Namun Jasson pernah seranjang dengan seorang perempuan tapi karena hatinya memaksakan diri.
Jasson mempunyai pasangan lelaki bernama Smith. Hampir tiap hari Smith masuk dalam wisma Jasson. Smith seorang lelaki yang bijaksana meskipun ia agak menderita gegar mental. Mereka saling mengenal melalui komunikasi internet akhirnya mereka dipertemukan oleh takdir.
Pagi itu Shinta mencari ikat pinggangnya yang akan dikenakan untuk kuliah. Shinta mencari-cari sabuknya di seluruh ruangan dirumahnya namun Shinta tak menemukan secarik karet sabuk yang dicarinya. Shinta mengingat sesuatu biasanya Jasson meminjam sabuk Shinta.
Bergegas Shinta menuju kamar Jasson, dengan segenggam tangannya Shinta mengetu ngetuk pintu kamar Jasson namun tak ada suara tanda jawaban keberadaan Jasson yang Shinta harapkan. Dengan perasaan tegas Shinta membuka pintu kamar Jasson dan masuk ke dalam kamar Jasson segera ia mencari karet sabuk pinggangnya itu.
Namun Shinta menemukan sesuatu yang tak ia harapkan untuk ditemukan yaitu sebuah buku yang bertuliskan isi hati seseorang (diary) milik Jasson. Shinta tertarik untuk mengambil buku tersebut, saat Shinta bergegas kelura dari kamar Jasson tiba tiba Shinta menemukan apa yang ia cari yaitu karet sabuk pinggang yang ia cari yang ia temukan di besi gantungan baju belakang pintu kamar Jasson .
Shinta membawa buku Jasson dan segera ia mengenakan ikat pinggangnya dan segera ia berangkat kuliah. Saat Shinta tiba di ruang kelasnya Shinta berniat membaca buku Diary adiknya dengan perasaan penuh penasaran dan ingin tahu ia membaca buku diary adiknya.
Kalimat demi kalimat ia baca dengan teliti disertai hati yang memahami tulisan adiknya itu. Dari puluhan lembar yang bertuliskan tinta, yang sempat Shinta baca hanyalah 2 lembar kertas saja. Shinta meneteskan air matanya hingga membekas di lembaran diary adiknya Shinta tak berhenti menjatuhkan air matanya.
Saat Jasson mencari buku diarynya hingga Jasson kebingungan akan dimana keberadaan buku yang ia cari, tiba tiba ada segenggam tangan yang menyentuh pundaknya.
``Au`` ungkap Jasson sambil memindah pandangannya kebelakang. ``Apa yang kau lakukan saat ini Jass?``, Tanya Shinta. ``Aku sedang mencari buku diary ku. Apakah kakak pernah melihatnya?``, Tanya Jasson. ``Apakah sepertinya ini milikmu?``, Tanya Shinta. ``Oh benar kak buku itu milikku.`` jawab Jasson. ``Baiklah, saat ini kakak akan berangkat kuliah. Kakak telah membaca isi buku tersebut namun entah mengapa kakak tak dapat melupakan selembar diary mu.`` jawab Shinta.
Jasson mulai merasa heran ia sedikit memikirkan ungkapan kakaknya. Shinta pergi dan Jasson tak dapat mencegah kepergiannya yang sekejap itu. Jasson merasa pusing memikirkan kalimat yang keluar dari mulut kakaknya itu. Namun Jasson tak mau berfikir konkrit, ia segera menghiraukan ungakapan kakaknya.


To be continued...................